Sebuah keajaiban di Abad 20. Menghebohkan dan menggetarkan hati.
Tersebut, seorang bocah 7 tahun meraih gelar Doktor Honoris Causa dari
Hijaz College Islamic University, Inggris, Karena Hafal dan Faham
alquran.
Simak saja pernyataan dari Mohsen Qiraati, seorang Mufasir kontemporer
Iran. “Saya telah menggeluti Al-quran selama lebih dari 20 tahun, namun
kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran.
Apapun yang ia ( Husein ) katakan,
saya catat, saya bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang
masih berusia 5 tahun ini “Lelaki cilik itu datang dari sebuah negeri
yang sangat jauh, Negeri Persia ( Iran ). Di negerinya sendiri, dia
sudah sangat terkenal sejak usianya baru 5 tahun.
Kini di sebuah negeri berperadaban Barat, lelaki cilik itu menjalani
ujian selama 210 menit, dalam 2 x pertemuan. Ujiannya meliputi :-
Menghafal alquran dan menerjemahkan ke dalam bahasa ibu,- Menerangkan
topik ayat al-quran,- Menafsirkan dan menerangkan ayat Al Qur’an -
bercakap cakap dengan menggunakan ayat2x al-quran, dan- menerangkan
makna alquran dengan metode isyarat tangan.
Setelah ujian selesai nilai hasil ujian yang diraihnya adalah 9.
3Menurut standart yang ditetapkan Hijaz College Islamic University,
Inggris, Peraih nilai ::: 60-70 diberi sertifikat Diploma,:: 70-80
Sarjana Kehormatan,:: 80-90 Magister Kehormatan,:: Diatas 90 Doktor
Kehormatan ( honoris causa ).
Tepat tgl 19 Februari 1998, Lelaki cilik itupun menerima ijasah Doktor
Honoris Causa dalam bidang “ Science of the Retention of The Holy Quran
“Wat an amazing boy. Lelaki cilik itu bernama lengkap Sayyid Muhammad
Husein Tabataba’i
Ini adalah kutipan sebagian dialog yang terjadi sekembalinya Husein dari Inggris ( Acara penyambutan sepulang dari Inggris ) :
Tanya ( T ) : Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Husein ( H ) : “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
( T ) : Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
( H ) : “ Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
( T ) : Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
( H ) : “ Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari
Tuhanmu “ ( QS 5:67 )[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk
menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
( T ) : Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
( H ) : “ Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang
diberikan-Nya kepada mereka “ ( QS 3:170 ).[ maksudnya, semua itu adalah
karunia Allah ]
( T ) : Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
( H ) : “ Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk
Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. “
(QS 29:69)[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan
bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
( T ) : Kapan engkau akan menikah ?
( H ) : ( sambil tersenyum ) “ Dan apabila anak-anak telah sampai umur
baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. “ ( QS 24:59)[ maksud Husein
akan menikah jika umurnya sudah baligh ]Dan masih banyak lagi dialog2x
yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
( T ) : Apa kabarmu..?
( H ) : “ Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ’aalamin “ (
QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala
puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
( T ) : Di manakah Tuhan ?
( H ) : “ Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. “ ( QS 2 : 115 )
( T ) : Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
( H ) : “ Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan
dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin. “ (QS 9:128)
Walaupun ia sudah meraih gelar Doktor, husein tetaplah anak kecil.
Kadangkala ia bertengkar dengan saudaranya. Namun uniknya, saat
bertengkarpun ia mengucapkan kata-kata yang bersumber dari AlQur’an.
Ketika saudara laki-lakinya berusaha untuk memukulnya, Husein segera
berteriak:“Selamatkanlah aku dari fir’aun dan perbuatannya, dan
selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim" (Qs.66 At Tahrim:11)
Dia seorang anak Iran, yang dikaruniai Allah karunia terindah, kemampuan
hafal dan memahami Al-Qur’an di usia yang sangat belia. Di usia 5
tahun, Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i sudah bisa menghafal seluruh
isi Al-Qur’an dan menerjemahkannya, ia bisa memahami makna ayat-ayat
tersebut dan ia sering menggunakannya dalam perrcakapannya sehari-hari.
Kefahaman atas Al-Quran tersebut menjadikan ia bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang Allah telah firmankan dalam
Al-Qur’an, pun ia bisa menjelaskan suatu ayat dalam Al-Qur’an dengan
ayat yang lainnya. Subhanallah.
Banyak sekali sessi tanya jawab yang membuat kita tersadar atas keadaan kita di saat ini dari sudut pandang Qur’an.
Dengarlah jawaban-jawaban yang keluar dari mulut seorang anak kecil ini:
Seseorang bertanya (T): “Bagaimana pendapatmu tentang budaya Barat”?
Husein menjawab (J) : “(Mereka) menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya” (QS. Maryam:59)
T: Apa pakaian yang kausukai?
J:”Pakaian takwa itulah yang paling baik” (QS. Al-A’raf:26)
T: Dimanakah Tuhan?
J:”Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah” (QS. Al-Baqarah:115)
T: Jika seseorang menzalimi dan memukulmu, apa yang kau lakukan?
J:”Dan dalam qishash itu ada hidup bagimu.” (QS. AL-Baqarah:179){maksudnya Husein akan membalas pukulan itu}
T:Siapa yang paling engkau cintai?
J:”Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.”
(QS Al-Baqarah:165) {maksudnya yang paling dia cintai adalah Allah}
T: Ayat mana dalam Al-Qur’an yang paling engkau sukai?
J:”Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri,
berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap
orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah:128)
T: Apa hadiah terbaik dari ayah kepada anaknya?
J: “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (QS.
At-Taubah:122) {maksudnya seorang ayah harus mendidik anaknya dalam
bidang agama sebaik-baiknya}
T:
Apa pendapatmu tentang sepak bola?
J:
“Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?”(Al-Anbiya:52)
T:
Apa pandanganmu tentang Israel?
J:
“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka.” (QS. Al-Maidah:41)
T: AS berusaha untuk memutus hubungan antara Iran dengan negara-negara Arab, apa pesan Anda kepada para pemimpin Arab?
J: “Berpeganglah kalian semua pada tali Allah.” (QS. Ali Imran:103)
T: Apa pendapatmu tentang kezaliman yang diderita bangsa Palestina hari ini?
J: “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi.” (QS.
Al-Maidah:82)
T: Apa ayat yang paling berat dalam AL-Qur’an?
J: “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an.” (QS.Al-Qamar:17)
Dan masih banyak lagi dialog-dialog yang menarik dengan sang doktor cilik ini.
Di sana diceritakan perihal bagaimana amalan orang tua Husein sehingga
memperoleh karunia besar seorang anak yang hafal dan paham Al-Qur’an.
Tentang bagaimana orang tua Husein yang bertekad menghafalkan Al-Qur’an
sebelum kelahiran Husein, sang ibu yang selalu membaca minimal 1 juz
setiap hari selama hamil dan menyusui, ibu yang selalu berwudlu terlebih
dahulu sebelum menyusui Husein. Dan banyak lagi penuturan orang tua
Husein yang bisa diteladani.
Dibuku ini juga dicantumkan bagaimana motivasi yang benar dalam
menghafal Al-Qur’an, sehingga anak-anak tidak sekedar bisa hafal
mengucapkan ayat-ayat Qur’an tanpa salah tapi tidak tau maknanya. Bahwa
motivasi yang benar dalam menghafal Qur’an adalah demi mencapai
ketenangan dalam hidup. Anak-anak yang menghafal Al-Quran akan
menjadikan Quran sebagai panduan hidupnya ditengah kehidupan masa kini
yang telah penuh kemaksiatan, kebobrokan moral.
Dibuku ini diuraikan pula metode-metode yang menyenangkan untul
menghafal dan memahami Al-Qur’an, seperti metode isyarat tangan yang
diajarkan ayahanda Husein kepada Husein ketika dalam proses menghafalkan
Qur’an, metode bermain dan bercerita.
Dibuku ini diceritakan bagaimana Husein mendapatkan gelar Doktor Honoris
Causa dari Hijaz College Islamic University di Inggris pada usia 7
tahun, juga tentang perjalanannya di berbagai negara, dari Mekkah, Qatar
sampai Bosnia, juga pertemuan dan perbincangannya dengan berbagai tokoh
dunia. Di edisi spesial, kita juga mendapatkan VCD tentang perjalanan
Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i dalam berbagai forum diskusi
Al-Qur’an.